Generator DC atau generator arus searah
(DC) adalah salah satu jenis mesin listrik, dan fungsi utama mesin generator DC
adalah mengubah energi mekanik menjadi listrik DC (arus searah). Proses
perubahan energi menggunakan prinsip gaya gerak listrik yang diinduksi secara
energi. tegangan yang digunakan adalah 0-5v
Bahan
1. Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan
didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.
resistor yang digunakan
1. 2 buah resistor 1 kohm 2. 1 buah resistor 2 kohm 3. 1 buah resistor 50 ohm 4. 1 buah resistor 8 kohm 5. 1 buah resistor 10 Kohm
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan
didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor
mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi
tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap
resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir,
berdasarkan persamaan hukum Ohm. Berikut cara membaca resistor
Kode Warna Resistor
1. Resistor dengan 4 cincin kode warna
Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit
angka, dan cincin kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin kode
warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.
2. Resistor dengan 5 cincin kode warna
Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan
digit angka, dan cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian
cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.
3. Resistor dengan 6 cincin warna
Resistor dengan 6 cicin warna pada
prinsipnya sama dengan resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai
resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu temperatur
maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut
Kode Huruf Resistor
Kode Huruf Untuk Nilai Resistansi :
R, berarti x1 (Ohm)
K, berarti x1000 (KOhm)
M, berarti x 1000000 (MOhm)
Kode Huruf Untuk Nilai Toleransi :
F, untuk toleransi 1%
G, untuk toleransi 2%
J, untuk toleransi 5%
K, untuk toleransi 10%
M, untuk toleransi 20%
B.
Lampu LED
Lampu LED ini merupakan jenis Lampu yang
paling hemat pemakaian energinya. Lampu ini konstruksinya kecil sehingga dapat
diterapkan dalam berbagai aplikasi. Disamping itu, warna yang dihasilkan
berwarna-warni sehingga nampak indah.Jenis-jenis Lampu memang sangat menguntungkan bagi
kehidupan kita. Dengan mempergunakan jenis Lampu yang sesuai, maka dekorasi
rumah kita dapat menjadi indah.Lampu ini merupakan sirkuit semikonduktor yang
memancarkan cahaya ketika dialirilistrik. Sifatnya berbeda dengan filamen yang
harus dipijarkan (dibakar) atau lampu TL yang merupakan pijaran partikel. Lampu
LED memancarkan cahaya lewat aliran listrik yang relatif tidak menghasilkan
banyak panas. Karena itu Lampu LED terasa dingin dipakai karena tidak menambah
panas ruangan seperti lampu pijar. Lampu LEDjuga memiliki warna sinar yang
beragam, yaitu putih, kuning, dan warna-warna lainnya.
C. Gerbang OR
Gerbang OR memiliki dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran 1 jika salah satu dari Masukan bernilai Logika 1 dan apabila pada gerbang OR menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Tabel Kebenaran Gerbang OR
Tabel kebenaran
pada tabel diatas menggambarkan fungsi OR inklusi. Gerbang OR memilki keluaran (ouput) bernilai RENDAH bila semua
masukan (input) adalah bernilai RENDAH. Kolom keluaran pada tabel
memperlihatkan bahwa hanya baris 1 pada tabel kebenaran OR yang menimbulkan
keluaran 0, sedangkan semua baris lain menimbulkan keluaran 1.
Perhatikan diagram logika diatas, dimana masukan A dan B di-OR-kan untuk menghasilkan suatu keluaran Y. Ekspresi Boolean hasil rekayasa untuk fungsi OR dapat dilihat pada gambar dibawah
Perlu dicatat bahwa tanda tambah (+) merupakan simbol Boolean untuk OR.
Penjelasan Gerbang OR Menggunakan Dioda
Jika pada masukan A dihubungkan pada suatu sumber tegangan atau E atau pada dioda ( perhatikan gambar diatas) dalam kondisi forward bias maka dapat kita dinyatakan bahwa rangkaian dioda akan menghasilkan keadaan logika 1, sebaliknya bila input atau masukan B tidak tersambung pada sumber teganganatau E atau pada dioda D2 reverse bias maka dapat kita nyatakan akan menghasilkan kondisi/keadaan logika 0, maka pada output terbentuk tegangan. Oleh karena itu berlaku persamaan Q = A+B.
Penjelasan Gerbang OR menggunakan Transistor
Gerbang OR juga dapat digambarkan dengan menggunakan transistor
yang mana akan dapat berlaku dengan kondisi bila transistor 1 (T1) konduktor (bekerja) atau pada A dapat terhubung ke sumber
tegangan E maka akan menghasilkan keadaan logik 1 dan T2 tidak terhubung/terkonduk atau pada B dihubungkan ke
ground maka dapat kita nyatakan pada keadaan logik 0, maka terjadi tegangan
pada tahanan RL atai Q = 1. Oleh karena itu maka berlaku persamaan pada
outputnya berupa Q = A + B
E. Gerbang NOT
Berbeda dengan gerbang logika lainnya, gerbang not hanya memiliki satu input dan satu output. Gerbang NOT sering juga disebut sebagai rangkaian inventer (pembalik). Tugas rangkaian NOT (pembalik) ialah memberikan suatu
keluaran yang tidak sama dengan masukan. Simbol logika untuk pembalik
(inverter, rangkaian NOT) diperlihatkan pada gambar berikut.
Bila kita memasukkan pada masukan A suatu logis 1 maka akan kita peroleh logis yang berlawanan atau suatu logis 0 pada keluaran Y. Dapat kita katakan bahwa pembalik mengkomplemenkan atau membalik masukan.
Ekspresi Boolean Gerbang NOT
Perhatikan gambar dibawah menjelaskan bagaimana ekspresi Boolean untuk fungsi NOT atau pembalik.
Perhatikan peggunaaan Tanda strip (-) diatas keluaran untuk memperlihatkan bahwa istilah boolean akan mengkomplemenkan ( - ) masukan "A" menjadi "not A".
Tabel Kebenaran Gerbang NOT
Perhatikan bila tegangan pada masukan adalah rendah, maka keluarannya adalah tinggi sebaliknya apabilah masukannya tinggi maka keluarannya adalah rendah. Seperti yang telah dijelaskan , keluaran selalu berlawanan dengan masukan. Tabel kebenaran tersebut juga memberikan karakteristik pembalik dari bentuk biner 0 dan 1.
Rangkaian Logika Dua Pembalik
Bagaimana bila suatu rangkaian logika melalui dua pembalik, pada gambar diperlihatkan suatu rangkaian dimana masukan A dilewatkan melalui 2 pembalik. Masukan A mula-mula dibalik untuk menghasilkan "not A" dan kemudian dibalik lagi sehingga menjadi suatu "not ganda A". Dalam istilah digit biner, kita katakan bahwa bila masukan 1 dibalik dua kali , maka akan diperoleh digit semula. Maka kita peroleh bahwa A sama dengan "not ganda A". Jadi, suatu bentuk Boolean dengan dua strip diatas ialah sama dengan bentuk awal masukan.
Penjelasan Gerbang NOT Dengan Menggunakan Saklar
Dari gambar dapat kita jelaskan bahwa jika saklar terhubung (A = 1), maka lampu Q tidak menyala (Q=0) dan seblaiknya jika saklar A terbuka (A=0) maka lampu Q menyala (Q=1).
Penjelasan Gerbang NOT Dengan Menggunakan Transistor
Pada gambar dapa dijelaskan bahwa jika A diberi tegangan (keadaan logik 0), maka arus mengalir dari Vcc melalui ground sehingg tegangan output Q kecil sekali (keadaan logik 0). Artinya jika A=1 maka Q = NOT A = 0
5. IC 74LS147
Encoder adalah kebalikan dari decoder, encoder
10 line (desimal) ke BCD 74147 adalah sebuah chip IC yang berfungsi untuk
mengokdekan 10 line jalur input (desimal) menjadi data dalam bentuk BCD (Binary
Coded decimal). IC encoder 74147 merupakan encoder data desimal menjadi data
BCD dengan input aktif LOW dan output 4 bit BCD aktif LOW. Encoder desimal ke
BCD ini sering kita perlukan pada saat perancangan suatu perangkat digital dan
kita mengalami kekurangan port atau jalut untuk input saklarnya. IC encoder
74147 merupakan IC dalam keluarga TTL yang bekerja dengan tegangan sumber + 5
volt DC. Konfigurasi pin dan tabel kebenaran dari encoder TTL 10 line (desimal)
ke BCD IC 74147 dapat dilihat pada gambar berikut.
Konfigurasi pin dan tabel kebenaran encoder 74147 diatas diambil dari datasheet IC 74147. IC 74147 memiliki 16 pin dengan kemasan IC DIP. Encoder IC 74147 memiliki 9 jalur input desimal 1 sampai 9 aktif LOW dan 4 jalur output BCD aktif LOW. Tegangan sumber untuk IC 74147 diberikan melalui pin Vcc (+5 volt DC) dan pin GND (ground). Input pada encoder IC 74147 ini di simbolkan dengan input 1 sampai 9 dan jalur output BCD 4 bit disimbolkan dengan Q0 sampai Q3. Pada tabel kebenaran encoder IC 74147 terdiri dari data jalur input 9 line (1 – 9) aktif LOW, 4 bit output (Q0, Q1, Q2, Q3) BCD aktif LOW dan nilai logika negatif BCD. Kode H (HIGH) mereprentasikan kondisi logika 1 (HIGH), L merepresentasikan logika 0 (LOW) dan kode X adalah don’t care yaitu tidak berpengaruh terhadap proses encoding data desimal ke BCD IC Encoder 74147.
Materi Encoders
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).
Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :
1. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat
2. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran menggunakan K-Map
3. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang logika digital Rangkaian
Encoder Desimal (10 line) ke BCD
Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan dalam gerbang logika digital seperti berikut.
Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD
1. Y3 = X8 + X9
2. Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
3. Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
4. Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9
Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.
A. Prosedur Percobaan
1. persiapkan alat dan bahan 2. perhatikan datasheet pada setiap komponen rangkain 3. rangkailah komponen-komponen yang ada sesuai dengan datasheet 4. pastikan rangkaian berjalan dengan kondisi yang diinginkan
B. Rangkaian simulasi
Rangkaian 8.14
Multiplexer 16-ke-1 dapat
dibangun dari dua multiplekser 8-ke-1 yang memiliki input ENABLE. Input ENABLE
diambil sebagai variabel seleksi keempat yang menempati posisi MSB. . KetikaS3
dalam status logika '0', multiplexer atas diaktifkan dan multiplexer bawah
dinonaktifkan. Jika kita mengingat tabel kebenaran dari fungsi Boolean empat
variabel, S3 akan menjadi '0' untuk delapan entri pertama dan '1' untuk delapan
entri yang tersisa. Oleh karena itu, ketikaS3 = 0 output akhir akan menjadi
salah satu input dari D0 ke D7, tergantung pada status logika S2, S1 dan S0. Demikian
pula, ketika S3 = 1 output akhir akan menjadi salah satu input dariD8 ke D15,
sekali lagi tergantung pada status logika S2 , S1 dan S0. Oleh karena itu sirkuit
mengimplementasikan tabel kebenaran dari multiplekser 16-ke-1.
Rangkaian 8.15
Rangkaian 8.15 menunjukkan implementasi perangkat keras dari encoder
oktal-ke-biner yang dijelaskan oleh tabel kebenaran dibawah ini.
Sirkuit
ini memiliki kekurangan bahwa ia menghasilkan semua urutan output 0s ketika
semua baris input dalam keadaan logika '0'. Ini dapat diatasi dengan memiliki
baris tambahan untuk menunjukkan urutan input semua 0s.
Rangkaian 8.16
16 menunjukkan simbol logika dan tabel kebenaran dari
desimal 10 baris ke encoder BCD empat baris yang menyediakan pengkodean
prioritas untuk digit urutan lebih tinggi, dengan digit 9 memiliki prioritas
tertinggi. Dalam tabel fungsional yang ditampilkan, baris input dengan
prioritas tertinggi memiliki LOW di atasnya dikodekan terlepas dari status
logika baris input lainnya.
Contoh Soal
1. Sirkuit encoder prioritas delapan baris ke
tiga baris denganD0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 dan D7 sebagai baris input data. bit
output adalah A (MSB), B dan C (LSB). Bit data dengan urutan lebih tinggi telah
ditetapkan prioritas yang lebih tinggi, dengan D7 memiliki prioritas tertinggi.
Jika input dan output data aktif ketika LOW, tentukan status logika bit output
untuk status logika input data berikut:
(a) Seluruh inputan dalam keadaan logika ‘0’
(b) D1 dan D4 berlogika ‘1’ dan D5 serta D7 berlogika ‘0’
(c) D7 berlogika ‘0’. Logika pada inputan yang lainnya tidak
diketahui
Penyelesaian
(a) Karena semua input dalam keadaan logika '0', itu
menyiratkan bahwa semua input aktif. KarenaD7 memiliki prioritas tertinggi dan
semua input dan output aktif saat LOW, bit output adalahA =0,B=0 dan c=0
(b) InputD5 ke D7 adalah yang aktif. di antaranya,D7
memiliki prioritas tertinggi. Karenanya keluaran A = 0, B = 0, dan C = 0
(c) D7 aktif. Karena D7 memiliki prioritas tertinggi, itu
akan dikodekan terlepas dari status logika input lainnya. Karenanya keluaran A
= 0, B = 0, dan C = 0
2. Rancang encoder prioritas empat baris ke dua baris dengan
input dan output TINGGI aktif, dengan prioritas yang ditetapkan ke baris input
data urutan lebih tinggi.
Penyelesaian
Tabel kebenaran untuk encoder prioritas seperti itu
diberikan dalam Tabel 8.10, denganD0, D1, D2 dan D3 sebagai input data dan X
and Y sebagai output. Penyelesaian X dan Y ditunjukkan pada persamaan
C. Vidio
Problem
1. Perhatikan rangkaian berikut ini
Untuk mengaktifkan LED yang sebagai indikator, hal yang harus dilakukan adalah
jawaban : Menjadikan inputan pada kaki U1 IC 74151 berlogika 1. sehingga mengubah logika dari gerbang OR menjadi 1 dan mengaktifkan LED
2. Perhatikan rangkaian berikut ini
Apa yang harus dilakukan agar 3 LED pada rangkaian tersebut hidup
jawaban : Mengubah logika inputan yang ada di ujung kanan menjadi logika HIGH. Hal tersebut terjadi karena inputan tersebut terhubung langsung dengan salah satu kaki pada gerbang OR yang mengakibatkan logika output menjadi HIGH dan menghidupkan ketiga lampu tersebut
multiply choice
1.Perhatikan logika inputan IC74LS147 berikut ini
Logika output yang akan dihasilkan adalah
a. 1000
b. 1010
c. 1111
d. 0010
e. 0110
jawaban A
2. Jika logika inputan berikut ini diubah menjadi HIGH, maka yang akan terjadi adalah
0 komentar:
Posting Komentar